UIY: Bebaskan Palestina dengan Mengembalikan Pelindungnya

UIY: Bebaskan Palestina dengan Mengembalikan Pelindungnya

Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menegaskan bila benar-benar ingin membebaskan Palestina dari cengkeraman Yahudi maka harus mengembalikan pelindungnya itu yakni khilafah.

“Bila kita ingin benar-benar membebaskan wilayah Palestina dari cengkeraman Yahudi, maka tidak bisa tidak kita pun harus mengembalikan pelindungnya itu (khilafah) lagi,” ujarnya pada video: Darah-Darah Mereka Ditumpahkan | Anak-Anak Serta Para Wanita Diusir, dalam kanal YouTube Justice Monitor, Ahad (22/10/2023).

Hal tersebut ia sampaikan bukan tanpa alasan. Sebab, tuturnya, ketika Palestina masih dalam genggaman kekuasaan kaum Muslim yakni di tangan Khalifah Sultan Abdul Hamid II sebagai pemimpin tertinggi Khilafah Utsmani, permintaan Yahudi melalui Theodor Herzl tokoh Zionis internasional penggagas utama negara Yahudi agar diberikan tanah Palestina, langsung ditolak tegas oleh Sultan.

“Selagi aku masih hidup, aku rela sebilah pedang merobek tubuhku daripada melihat bumi Palestina dikhianati dan dipisahkan dari kekhilafahan Islam,” ucapnya menirukan perkataan sang Sultan.

Sehingga dari sini, UIY kemudian menyimpulkan, selama umat Islam punya pelindung yakni khilafah, maka selama itu pulalah tanah-tanah kaum Muslim terjaga dan terlindungi dari penjajahan, sebagaimana yang dikatakan Sultan, “Perpisahan tanah Palestina adalah sesuatu yang tidak akan terjadi. Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup.”

Tetapi sebaliknya, ucap UIY melanjutkan perkataan Sultan, “Jika kekhilafan Islam ini hancur pada suatu hari, mereka dapat mengambil Palestina tanpa biaya.”

“Dan faktanya itu yang terjadi hari ini,” ungkap UIY.


Ajakan Kembali Bersatu

Jadi, menurut UIY, solusi tuntas persoalan Palestina adalah khilafah dan jihad. Tidak yang lain, apalagi perundingan damai ataupun resolusi PBB. Dengan kekuatan jihadnya, pelindung itu akan mengusir penjajah dari tanah yang memang bukan hak mereka selama-lamanya.

“Sudah tak terhitung perundingan damai digelar, bahkan juga sudah dtandatangani tapi sebanyak itu pula diingkari,” tegasnya.

“Lebih dari 33 resolusi PBB terkait Israel yang tak ditanggapi dan tidak ada tindakan apa pun atas mereka,” ujarnya menambahkan.

Untuk itu UIY mengajak umat bersatu membebaskan Al-Aqsha dengan tidak menolak institusi khilafah yang bakal dan sudah pernah terbukti di masa lalu mampu menyatukan kaum Muslim serta melindungi tanah Palestina dan Al-Aqsha.

“Jadi saudara, penting untuk kita renungkan, siapa sebenarnya yang membuat sulit dan berlarut-larutnya penyelesaian Palestina? Mereka orang-orang Yahudi itu? Ataukah kita sendiri? Pikir!” pungkasnya mengajak umat untuk berpikir. []
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال