Pakar Peradaban Prof. Daniel M. Rosyid, M.Phil., Ph.D. menyatakan bahwa secara ekonomi, sejak awal Indonesia tidak pernah merdeka.
“Sejak awal walaupun kita secara politik sudah merdeka secara ekonomi kita tidak pernah merdeka ya, sudah di jerat oleh kepemimpinan keuangan dengan model IMF," terangnya Perspektif PKAD: Perspektif–Khilafah, Komoditi Kampanye Hitam Tahun Politik, Senin (5/6/2023) di kanal Youtube Pusat Kajian Analisis dan Data.
Dia mengatakan bahwa sejak tahun 1949 masehi Indonesia telah masuk kedalam jebakan hutang yang menyengsarakan negeri hingga saat ini, sehingga negeri ini tidak mampu keluar dari kemiskinan yang begitu tersistematis.
Lebih lanjut dia mengungkapkan sejak Konferensi Meja bundar tahun 1949 itu Indonesia mengadopsi sistem keuangan yang bersifat ribawi yaitu konstitusi International Monetary Fund (IMF). Hal itu menyebabkan Indonesia mulai terjebak dalam hutang dan itu tidak mengecil hingga sekarang mencapai 20.000 triliun.
“Nah sekarang kita melihat bahwa kepemimpinan kita sekarang ini itu boleh dikatakan zalim ya, tidak adil, hukumnya itu tajam ke bawah, tumpul keatas. Segelintir orang menguasai begitu banyak sumber daya ekonomi, ketimpangan begitu nyata, tidak hanya ketimpangan ekonomi juga ketimpangan social, kesenjangan social, itu menunjukan bahwa kita mengalami mis govermen," paparnya.
Munculnya opini islamophobia menurut Prof. Daniel, merupakan alat untuk menutupi agar proses riba yang ada di negeri ini terus berjalan, sebab mereka sangat tidak suka ketika kemapanan ekonomi ribawi mereka dipersoalkan.
"Narasi-narasi islamophobia itu kita di jauhkan dari persoalan yang sebenarnya kita hadapi, yaitu sistem yang bersifat riba. Ya jadi karna ini soal politik ekonomi atau soal ekonomi politik ya, artinya kalau kita berpolitik itu kita memasukkan nilai-nilai Islam," paparnya.[] Hariani
Rubrik
Nasional