"Kamu paham bagaimana menjadi istri seorang tentara. Bila saya tiada, jangan terlalu lama menjanda. Menjadi jomblo fii sabilillaah memang mulia, tapi memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah tetap lebih baik," ujar jason kepada istrinya sarah.
Sarah hanya tersenyum menyembunyikan kesedihannya, begitupun dengan jason. Dia tetap berusaha menjadi suami yang humoris untuk menenangkan dan menyenangkan hati istrinya. Keduanya adalah pengantin baru yang melangsungkan pernikahan sekitar 10 bulan lalu.
Jason dan sarah adalah sepasang suami istri yang belum dikaruniai buah hati. Mereka berdua masuk islam setelah khilafah membebaskan salah satu kota di wilayah inggris. Jason masuk islam karena kagum kepada cara khilafah memperlakukan warga negara yang notabene merupakan daerah hasil penaklukan.
Bukannya menjadikan warga negara kafir sebagai objek penjajahan, khilafah malah memuliakan mereka dan melindungi mereka sebagaimana umat islam lainnya. Jason sangat kagum kepada konsep islam dalam memperlakukan dan melindungi wanita. Tidak lama setelah jason masuk islam, sarah pun akhirnya memeluk islam.
Alasan sarah, "Sebelumnya saya sudah bersumpah akan setia kepada suami saya, hingga saya mati. Ternyata di dalam islam, seorang istri bisa menemani suaminya hingga ke surga, maka saya pun akan melayani suami saya hingga ke surga".
Sarah Yang 'Nakal'
Jason pun pergi dengan kuda kesayangannya sebagai salah satu relawan militer pasukan kavaleri berkuda. Kuda jason bernama haizum. Kuda tinggi besar yang sebelumnya ia rampas dari salah satu tentara brigade kavaleri berkuda al karim. Saat itu, jason masih menjadi bagian dari tentara kafir. Ia membunuh penunggangnya dan merampas kuda tunggangannya yang bernama haizum.
Hari ini, jason berbalik menjadi mujahid untuk memerangi tentara kafir. Ia sangat mengagumi salah satu sahabat rasulullaah muhammad saw, jenderal yang tidak pernah kalah, khalid bin walid ra.
Tidak lama setelah jason berpamitan, sarah bergegas mengambil kuda kesayangan milik pasangan tersebut yang bernama michelle. Mereka berdua merupakan pasangan suami istri yang sangat gemar berkuda. Mereka memiliki satu kuda bernama michelle.
Ternyata, diam diam sarah mendaftar sebagai relawan kavaleri berkuda juga. Sebab, sarah berpikir bila hidupnya tidak digunakan untuk melayani suami, maka selanjutnya hidupnya akan digunakan untuk melayani agama Allah.
"Dulu saya menyiapkan makan untuk suami saya. Ketika suami saya berjihad, maka saya hanya akan menyiapkan makan untuk diri saya dan kuda kami. Maka lebih baik saya menjadi relawan. Bisa lebih banyak berkontribusi untuk islam," ujar sarah.
Pasukan Kavaleri Terdesak
Di medan pertempuran, pasukan kavaleri umat islam terdesak karena kalah jumlah. Tugas kavaleri adalah menahan selama mungkin tentara kafir yang berjumlah 3 kali lipat. Mereka mesti mengulur waktu hingga pasukan utama umat islam tiba dari ibu kota. Qadarullaah, pasukan utama terhambat di perjalanan karena cuaca sangat buruk. Jalanan yang basah dan berlumpur mempersulit gerakan pasukan altileri dan kavaleri dari ibu kota.
Jason terjatuh dari haizum yang gugur karena ditombak oleh tentara kafir. Ia terdesak dan mesti melawan belasan tentara kafir yang mengepungnya. Jason segera menebas kaki belakang haizum yang sudah tidak bernyawa. Sekarang, tangan kanan jason menggenggam pedang dan tangan kirinya menggenggam kaki belakang haizum.
Ia mengamuk ke segala arah mengibaskan pedangnya dan kaki belakang kuda haizum. Langkah belasan tentara kafir yang takut mati itu terhenti karena tidak percaya apa yang mereka lihat. Seorang kulit putih, bukan asia ataupun arab, mengamuk membela kehormatan panji rasulullaah di medan perang.
Sarah Menemukan Jason
Sarah yang ikut merangsek ke garis depan mengenali jason. Ia menembus puluhan pasukan untuk menyelamatkan suaminya dan ikut melawan belasan tentara kafir yang mengepung suaminya.
Jason sadar ia mendapatkan bantuan. Akan tetapi, ia tidak mengenali bahwa itu adalah istrinya. Sarah menggunakan penutup wajah dan seluruh pakaian serta tubuh kudanya tertutupi percikan darah dan lumpur dari tanah pertempuran.
"Hei soldier !!! Go to the black flag and protect it. Help the commander, he need you more than I do !!!"
"Hai prajurit !!! Pergi menuju bendera hitam dan lindungi bendera itu. Tolong komandan perang. Dia lebih membutuhkan bantuanmu ketimbang diri saya," ujar jason.
Kita Hanyalah Seorang Hamba, Yang Jiwanya Berada Dalam Genggamannya
Sambil meneteskan air mata, sarah meninggalkan suaminya yang terkepung. Ia sempat menoleh ke belakang dan melihat salah satu tentara kafir menebas tangan kanan suaminya. Ia tidak kuasa melihatnya dan memejamkan mata.
Pada saat yang sama, kelengahan sarah dimanfaatkan tentara kafir. Tombak panjang menembus jantungnya dan ia terpelanting dari kuda tunggangannya. Ketika sarah terbaring tak berdaya di tanah, si tentara kafir hendak menghabisi sarah dengan memenggal kepalanya.
Ketika si tentara hendak mengeksekusi, tiba tiba ia lari terbirit birit ketakutan.
Sarah mendengar gemuruh takbir bersahutan
Tanah bergetar oleh derap langkah ribuan pasukan berkuda
Dalam kondisi sakaratul maut, ia melihat di belakang malaikat izrail yang rupawan, ternyata pasukan dari ibu kota khilafah telah tiba
Sarah bahagia karena yakin pasukan umat islam akan dimenangkan
Dan dia juga sangat bahagia karena berharap suaminya akan terselamatkan
Jiwa Yang Merdeka
Ruh sarah dibawa oleh seekor burung terbang ke sana kemari
Di langit, ia melihat ribuan bendera tauhid dikibarkan oleh pasukan umat islam dari ibu kota
"Bawa saya melihat jason," ujar sarah yang ingin melihat kondisi suaminya
Jason dalam kondisi sakaratul maut.
Bidadari surga yang rupawan menghampiri sarah.
"Wahai mujahidah yang rupawan, pimpin kami menjemput kekasihmu, jason"
Ternyata sarah menjadi pemimpin para bidadari yang hendak menjemput ruh jason
Sarah berkata
"Ya Allah... Seperti inikah kenikmatan berjihad di jalanmu... Niscaya bila saya memiliki seribu kehidupan di dunia... Akan kuberikan seluruhnya untuk berjihad di jalan mu"
Tidak seorangpun yang masuk surga namun dia suka untuk kembali ke dunia padahal dia hanya mempunyai sedikit harta di bumi, kecuali orang yang mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia melihat keistimewaan karamah (mati syahid).” [H.R. Al-Bukhari no. 2817 dan Muslim no. 1877]
Oleh : Tachta Rizqi Yuandri
Pendiri Sekolah Berkuda Al Karim
Rubrik
Ibrah