Menanggapi tingginya angka pergaulan bebas di kalangan anak-anak sekolah hingga mencapai jutaan, penulis buku The Model of Smart Parents Nopriadi Hermani, Ph.D. menilai perlu perhatian orang tua untuk memberikan perlakuan (treatment) secara khusus anaknya dengan takwa.
“Jadi kalau kita pengen anak kita selamat maka kita harus treatment secara khusus anak kita agar menjadi anak yang bertakwa,” tuturnya dalam program Ngopi (Ngobrol Politik Pagi Hari): Dispensasi Nikah, Indonesia Darurat Seks Bebas, Ahad (29/1/2023) di kanal YouTube Peradaban Islam ID.
Menurut Nopriadi, persoalan anak ini sudah bukan lagi persoalan individual atau keluarga. “Ada sebuah mesin yang memproduksi ini. Orang tua, saya harapkan memahami tentang sistem,” bebernya.
Ia memaparkan, fenomena ini tak hanya terjadi di Indonesia, tapi terjadi juga di hampir semua negara. Artinya, di negara-negara sedunia itu punya pola yang sama, ada fenomena-fenomena kerusakan tentang anak.
“Negara-negara ini punya sistem yang sama mencetak anak-anak bermasalah. Kesamaannya kita bisa simpulkan ternyata kehidupan kita ini adalah kehidupan sekuler,” simpulnya.
Menurutnya, orang tua harus menyadari bahwa dalam sistem kehidupan sekuler ini memunculkan banyak anak-anak yang bermasalah. Juga komponen penting yang ada di sistem ini yaitu negara, mereka tidak aware (menyadari). “Ini berarti bahwa sistem ini mencetak anak yang bermasalah secara moral. Kenapa? Karena memang ini tidak jadi perhatian,” terangnya.
Sehingga, Nopiardi menyerukan, agar orang tua menjadi orang tua cerdas. Kalau orang tua itu kemudian sudah tahu ada problem seperti ini dan membiarkan anak (tidak memperlakukannya secara khusus) dengan kata lain sekadar memasrahkan anak dan mencarikan sekolahnya, hanya sebatas itu. “Itu berarti orang tua telah melakukan kesalahan yang sangat besar. Apalagi situasinya sekarang seperti ini,” jelasnya.
Tiga Pesan
Terkait maraknya siswi SMP-SMA hamil di luar nikah Nopiardi pun menyampaikan tiga pesan. Pertama, menghimbau kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim agar menjadikan masalah besar ini sebagai isu nasional. Jika hal ini tidak dilakukan, berarti ini tidak dianggap masalah. Maka, harusnya juga sampai pada solusi.
Nopiardi berharap ada solusi seruan dari Nadiem kepada orang tua, di samping lembaganya juga dibenahi, menyasar atau meng-address masalah. “Pengennya pesan dari Pak Menteri itu adalah ‘Mari jadikan anak-anak kita takwa dari rumah.’ Ini supaya jelas pesannya bahwa ini masalah dan negara itu aware dalam masalah ini,” tandasnya.
Kedua, pesan bagi orang tua. “Kita harus melakukan treatment khusus kepada anak kita. Jadi tujuan dari punya anak bukan hanya kesenangan tapi ini tanggung jawab dari Allah bahwa kita harus mencetak anak kita menjadi pribadi yang bertakwa. Dan itu dimulai dengan ketakwaan diri kita,” paparnya.
Ketiga, berdoa kepada Allah. “Agar Allah membimbing kita, menguatkan kita untuk bisa membawa anak-anak kita menjadi pribadi yang bertakwa,” pungkasnya.[]
Sumber: Media Umat | https://www.mediaumat.id
Rubrik
Keluarga