Siyasah Institute: Pangkal Persoalan Negeri Muncul, Lebih karena Sistem


Kendaribertakwa.com: Media dakwah online di Kendari, Sulawesi Tenggara yang menyajikan berita Islami. Tampil dengan memandang berbagai peristiwa dengan sudut pandang Islam. Pusatnya artikel Islami untuk membangkitkan budaya literasi kaum muslimin khususnya di Kota Kendari.

Menanggapi pernyataan Indonesia saat ini bak jalan berlubang, sehingga sopir (baca: pemimpin) yang baru nantinya harus hati-hati agar tak masuk jurang, Direktur Siyasah Institute Iwan Januar menyampaikan bahwa pangkal persoalan negeri ini bukan pada individu pemimpin saja, tetapi lebih kepada sistem. “Umat harus sadar pangkal persoalannya adalah pada sistem, bukan pada individu,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Ahad (11/12/2022).

Dengan kata lain, semua persoalan yang kerap muncul dan melanda negeri ini bukan semata karena tindakan personal pejabat, tetapi demokrasilah yang telah membuat eksekutif maupun legislatif menjadi berkuasa nyaris tanpa batas.

Ialah Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menganalogikan kondisi Indonesia sekarang dengan sebuah jalan yang berlubang. Bahlil mengingatkan sopir yang baru bisa mengendarai mobil bisa membawa membawa seluruh penumpang masuk jurang.

Dalam acara rilis hasil survei Poltracking Indonesia pada Kamis (8/12), Bahlil awalnya mengatakan untuk mempertahankan ekonomi nasional, dibutuhkan pemimpin yang teruji.

Disinyalir, pernyataan itu dikeluarkan untuk menyinggung kembali wacana perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.

Tetapi tak heran, Bahlil salah satu sosok yang sebelum ini juga pernah mendengungkan perpanjangan masa jabatan presiden dengan alasan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Namun terlepas itu, jelas Iwan lebih lanjut, siapa pun yang nanti berkuasa dalam sistem demokrasi, tetap akan dicengkeram oligarki. “Oligarki makin kencang. Sebabnya, parpol yang ada sudah dikuasai kaum kapitalis,” bebernya.

Oleh karena itu, mengharapkan perubahan yang signifikan terhadap kondisi saat ini adalah tidak mungkin, sebab sistem yang diterapkan saat ini seakan tidak ada artinya. “Mengharap perubahan dari sistem seperti sekarang itu nonsense,” cetusnya.

Menurutnya, umat Islam harus berpikir out of the box yang berarti bagaimana dapat berpikir dari sudut pandang yang lain sehingga berbeda dengan kebanyakan orang. Dan biasanya dari cara berpikir seperti itu, akan mendapatkan ide yang baru.

“Lebih jauh, umat harus sudah melihat Islam sebagai sistem kehidupan dan politik terbaik, bebas intervensi siapa pun, serta aturannya yang juga sangat jelas,” pungkasnya.[]


Sumber: Media Umat | https://www.mediaumat.id

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال