Dalam menyikapi berita tentang Taliban dan Afghanistan saya jadi teringat dengan kasus munculnya ISIS beberapa tahun lalu. Alhamdulilah dengan pemahaman yang jelas tentang Islam dan karakter perjuangan ditambah segala pengalaman dan data lapangan yang panjang segera bisa ambil sikap. Yakni menolak isis setelah pengkajian yang mendalam.
Sementara diantara para pejuang ada orang orang yang tergesa gesa. Ingin cepat menang padahal faktor faktor kemenangan belum lengkap. Maka terjadilah apa yang sudah dicatat sejarah. Ternyata isis adalah jebakan dari negara super power. Dan korban dari para pejuang yang mukhlis tidak bisa dianggap sedikit. Ini semua terlepas tentang keikhlasan dalam berjuang. Tentang keberanian. Dll. Karena bagi para pejuang hal hal seperti itu semestinya sudah tidak perlu dibahas lagi.
Hendaknya dalam bersikap terhadap Taliban juga perlu hati hati dan sabar. Janganlah kita terjebak dua kali pada lubang yang sama. Ambillah pelajaran apa yang sudah kita lalui. Jangan menjadi pejuang ya tergesa gesa seolah sudah ga tahan lagi karena mau menang.
Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Asyaj ‘Abdul Qois,
إن فيك لخصلتين يحبهما الله : الحلم والأناة
“Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu sabar dan tidak tergesa-gesa.”(Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 586).
Waspadalah pula dari sifat buruk ini yaitu tergesa-gesa karena sifat ini sebenarnya berasal dari was-was setan. Dari Anas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro)
Sabar ya Sobat, selamat berjuang. Moga Allah mudahkan semua usaha kita hingga layak mendapatkan nashrullah.
Allahu Akbar!
Oleh: Ustaz Ir. Abu Zaid
Konsultan Keluarga Muslim
Rubrik
Nafsiyah