Sekuler itu Kufur, Penganutnya Kafir

Kendaribertakwa.com: Media dakwah online di Kendari, Sulawesi Tenggara yang menyajikan berita Islami. Tampil dengan memandang berbagai peristiwa dengan sudut pandang Islam. Pusatnya artikel Islami untuk membangkitkan budaya literasi kaum muslimin khususnya di Kota Kendari.

Sobat, umumnya umat Islam sudah memahami bahwa Komunisme itu kufur. Dan penganut komunisme adalah kafir. Karena mereka itu atheis.

Namun masih banyak umat Islam yang belum memahami bahwa sekulerime juga kufur. Dan penganutnya juga kafir.

Sekulerisme adalah faham yang menyatakan pemisahan agama dari negara. Atau agama dari kehidupan. Artinya seorang muslim misalnya, hanya boleh menjalankan islam sebatas urusan privat saja. Tidak boleh mengekspresikan Islam dalam ranah publik. Berarti faham kufur ini menerima sebagian Islam danenolak sebagian yang lain. Disini lah kekufuran nya.

Maka jika ada seorang muslim namun dia sekuler berarti dia menerima dan mengimani Islam sebagian dan menolak sebagian yang lain. Dia menerima Islam sebagai aturan privat atau ranah individu. Dan dia menolak aturan Islam untuk mengatur tanah publik. Misalnya mengatur negara. Maka dia ini kafir karena murtad dari Islam. Tidak berguna sama sekali baginya segala amal sholih nya baik itu sholatnya, puasanya, hajinya, zakatnya, sedekahnya, wakafnya dsb. Semua sia sia bagaikan debu yang terhambur ditiup angin.

Muslim tapi sekuler berarti dia kufur terhadap begitu banyak syariat dan ajran Islam khususnya tentang hukum hukum publik. Misalnya tentang sistem pemerintahan Islam, sistem ekonomi Islam, sistem pidana Islam, sistem sosial Islam, Sistem pendidikan Islam dll. Yang hanya bisa dilaksanakan oleh negara sebagai hukum publik. Betapa banyak syariat Islam qoth'iy yang dia tolak. Maka dia yang sekuler ini kufur dengan terang terangan.

Allah berfirman Surat An-Nisa Ayat 150-151:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُوا۟ بَيْنَ ٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُوا۟ بَيْنَ ذَٰلِكَ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰفِرُونَ حَقًّا ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا سَبِيلًا

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),

Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan."

Begitulah penegasan Imam Taqiyiddin An Nabhani dalam kitakitab Asy Syakhshiyah al islamiyah juz 1 hal 29 Bab Ats Tsughrootu fis Suluk.

Oleh karena itu tak ada beda antara penganut komunisme dan sekularisme dalam hal kekufuran mereka. Sam juga dengan penganut semua isme atau kepercayaan di luar Islam.

Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 85

أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ ٱلْكِتَٰبِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَآءُ مَن يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنكُمْ إِلَّا خِزْىٌ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰٓ أَشَدِّ ٱلْعَذَابِ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

"Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat."

Sikap sekuler jelas memilih milih dalam mengimani Islam adalah sumber kekacauan dunia Islam. Mereka bahkan tidak hanya akan disiksa diakhirat bahkan dihinakan dalam kehidupan dunia seperti yang kita saksikan hari ini.

Maka menjadi mukmin hanya bisa terjadi dengan mengimani Islam sepenuhnya. Tanpa membeda bedakan satu ajaran Islam dengan ajaran yang lain. Dan bertekad mentaati Allah dan rasulnya dengan sebenar benarnya. Itulah kunci kemenangan umat Islam di dunia dan akhirat.

Semoga Allah selamatkan kita dari penyimpangan yang menyesatkan setelah Allah berikan petunjuk. Aamiin. []


Oleh: Ustaz Ir. Abu Zaid
Konsultan Keluarga Muslim
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال