Ngaji Yuk! (Renungan Hidup, Bukan Menggurui)

Kendaribertakwa.com: Media dakwah online di Kendari, Sulawesi Tenggara yang menyajikan berita Islami. Tampil dengan memandang berbagai peristiwa dengan sudut pandang Islam. Pusatnya artikel Islami untuk membangkitkan budaya literasi kaum muslimin khususnya di Kota Kendari.

Sedikit kita ambil ibrah alias pelajaran hidup. Ternyata meski usia sama sama menua belum tentu ilmu akan bertambah. Bedanya dalam proses hidup itu kita ngaji atau tidak.

Di grup grup alumni mulai SMP, SMA, bahkan kuliah kita bisa perhatikan apa tema yang paling banyak dibahas. Yang paling sering muncul tidak lebih dari tema harta, kerjaan, jabatan, bisnis, wanita, pria, anak cucu dan tentu saja hiburan entah jalan jalan, olahraga raga, seni dll.

Seingat saya tema yang sama telah menjadi perbincangan kita saat masih SMP. Artinya setelah berlalu sekitar 10, 20, 30 bahkan 40 tahun tema itu tak berubah. Padahal sekarang sudah punya cucu. Rambut dah memutih gigi dah pada tanggal. Dan sebagian sudah pergi ke alam barzakh.

Tidak kah kita mengambil pelajaran? Tidak kah hidup kita ingin lebih baik? Kapan kita lebih peduli terhadap akhirat? Tidakkah kita menjadi lebih peduli kepada nasib manusia lain? Tidakkah kita peduli nasib kita di akhirat? Mengapa hidup kita tak berubah? Hampir sama sekali tak berubah, padahal sudah berlalu 10, 20, 30 bahkan 40 tahunan? Mengapa kita begitu ahli mencari harta dan jabatan daripada beribadah dan berjuang di jalan Allah?

Apa penyebab semua itu terjadi? Yang paling pokok karena ilmu kita tentang kehidupan juga tak berubah sehingga cara pandang dan cara menjalani hidup juga ga berubah. Kita memahami hidup ini nyaris sama persis dengan saat kita SMP. Hidup itu sebatas sekolah atau sampai kuliah, kerja, nikah, mbuat rumah, punya anak ndidik anak sampai mandiri, beli mobil, mbayar kredit ini itu dan seterusnya kemudian.... Mati. Kerja, nikah, punya anak, nyicil rumah itu pun kalo sempat kan? Faktanya banyak diantara kita yang mati muda. Mati belum sempat ini dan itu. Masih mending yang inget mati kemudian semangat sholat meski maksiat dosa besar seperti pacaran, zina, mabok, bahkan riba jalan terus.

Mengapa ilmu kita ga bertambah dan ga berubah? Mengapa masih begitu begitu saja setelah 40 tahun? Jawabnya simpel dan singkat. Karena kita ga ngaji. Ga mulazamah, ngawula ulama. Karena itulah meski 40 tahun berlalu ilmu ga nambah. Amal ga nambah. Masih tetap berkutat pada apa yang 40 tahun lalu kita berkutat. Masih seputar wanita, harta dan tahta serta kesenangan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Bahkan orang yang belajarpun belum tentu selamat jika niatnya bukan karena Allah. Karena itu ngaji yuk Sobat. Moga Allah mudahkan kita mendapatkan ilmu yang berkah. Ilmu yang manfaat dunia akhirat. Ngaji yuuuk! []


Oleh: Ustaz Ir. Abu Zaid
Konsultan Keluarga Muslim

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال