Sobat, seringkali banyak istri mengeluh tentang suaminya yang galak. Tegas dan kurang romantis. Sehingga merasa kurang nyaman.
Bagaimana semestinya sikap istri?
Sobat, jika kondisi ini terjadi maka perlu dilihat:
1. Jika suami galak dan tegas dalam menegakkan syariat untuk keluarganya. Menjaga aqidah keluarganya agar selamat dunia akhirat. Berarti suami berada di atas aqidah dan syariah. Misalnya suami galak ketika istri nampak kurang menjaga aurat. Atau ketika istri ngerumpi sama tetangga yang rawan ghibah. Atau suami tegas agar istri ga ngutang riba dll. Maka justru ini harus di syukuri dan di ni'mati. Karena ini adalah anugrah Allah kepada istri berupa suami sholih. Ini luar biasa.
Sementara kekurangan suami seperti kurang romantis dll di ni'mati saja toh bukan dosa. Ya kan?
Bahkan bisa jadi suami yang tidak romantis dan galak lebih aman dari godaan pelakor.
2. Jika suami galak dalam bentuk menzholimi istri. Galak justru melanggar syariat Allah maka ini perlu di koreksi. Diluruskan. Misalnya suami tidak mau memenuhi nafkah istri, bersikap kasar dan cenderung berbuat kekerasan, tidak mau mendengar kebenaran dari pihak lain. Maka ini berarti maksiat. Harus diluruskan dan di koreksi. Tidak bisa dibiarkan.
Maka proses mengingatkan suami tentang hak dan kewajiban mesti dilakukan. Hanya saja perlu dicari cara yang tepat yakni yang bisa diterima suami. Bisa jadi istri langsung menasehati, bisa juga ustadz atau tokoh yang disegani suami. Namun harus tetap dijaga aib keluarga jangan sampai diceritakan kpd pihak yang tak kompeten.
Jika peringatan dan nasehat tidak berpengaruh sementara kezholiman tetap berlangsung maka perlu sampai proses saling mengirim hakam dst.
3. Untuk kekurangan suami yang tidak melanggar hukum syara seperti kurang romantis misalnya maka istri sebaiknya berupaya mangajak suami agar romantis. Namun jika tetap tak bisa romantis ya sudahlah nikmati saja lah.
Jadi sobat, nikmati saja yah ketak romantis suami sepanjang tak melanggar hukum syariat. Pastinya dengan syukur dan sabar dari suami dan istri makan sakinah bisa kita raih. Wallahu a'lam. []
Oleh: Ustaz Ir. Abu Zaid
Konsultan Keluarga Muslim
Rubrik
Keluarga