Sobat, kalo para istri sering mengeluhkan suaminya pelit maka sebaliknya para suami sering mengeluhkan istrinya boros. Berapapun uang dikasih ga ada sisa. Padahal menurut itungan suami cukup dan lebih. Lebih nya kan bisa ditabung. Begitu pikiran suami.
Nah benarkah istri kita boros?
Boros alias tabdzir itu harus dikembalikan kepada standar syariat. Yakni boros adalah mengeluarkan harta pada yang haram meski sedikit. Karenanya membeli togel meski seribu rupiah itu boros. Membayar dukun meski hanya secangkir kopi itu boros. Atau nyogok agar jadi asn juga boros. Pendek kata semua pengeluaran untuk perkara yang haram itu boros.
Sementara pengeluaran untuk perkara mubah apalagi sunnah apalagi wajib berapapun banyaknya tentu bukan boros. Karena itu Sahabat Abu Bakar telah menafkahkan seluruh hartanya di jalan Allah. Sementara Sahabat Umar ra separuh hartanya.
Andai istri kita makin banyak kita beri uang makin banyak di sedekah. Apalagi makin banyak infaq dakwahnya. Makin banyak amal sholihnya dengan hartanya itu bukan boros. Tapi bagus. Jadi bagus itu. Cuman... Istri kalo mau infaq kan harta suami harus tetap ijin suami. Ga boleh langsung langsing. Langsung dompetnya... 😊
Nah uang bulanan yang dikasih suami itu masih uang suami. Ada lebihnya masih punya suami. Jadi istri harus ijin suami untuk pemgelolaannya. Kecuali suami kasih uang lain. Atau bilang ini yang bulanan lebihnya punya istri.
Jadi para suami, kalo istri kita jor joran infak itu tidak boros yah. Itu bagus. Hanya perlu ditekankan untuk niatnya ikhlas dan membuat prioritas. Misalnya lagi banyak perlu untuk sekolah anak ya infaq sunnah nya direm dulu. Lagi banyak perlu untuk hal yang lebih penting ya yang kurang penting direm dulu. Nah suami lah yang mesti pinter pinter ngatur. Sementara semangat istri bersedekah dan berinfak itu wajib dijaga jangan malah dipadamkan. Gitu kan?
Jadi apakah istri kita boros? Lihat dulu lah. Kalo ternyata istri dermawan hingga tak ada sisa uang belanja ya itu bagus. ibunda Aisyah ra bahkan lupa ga sisakan duit buat makan karena semua di sedekahkan. Jadi? Ya nikmatin saja! []
Oleh: Ustaz Ir. Abu Zaid
Konsultan Keluarga Muslim
Rubrik
Keluarga