Sobat, manusia sering kali mengeluh dengan kondisi hidupnya. Apapun kondisinya tidak pernah puas. Kaya pun masih ngeluh. Apalagi miskin. Sehat pun ngeluh juga. Apalagi pas sakit. Pokonya setiap kondisi pasti ngeluh.
Padahal apa yang Allah berikan kepada berupa rejeki, ajal, sakit, sehat dll adalah yang terbaik untuk kita. Bahkan yang berupa seluruh syariat adalah yang terbaik untuk kita. Allah Ta’ala berfirman,
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Allah yang lebih mengetahui akibat terbaik setiap perkara. Allah yang Mahatahu yang paling maslahat untuk urusan dunia dan akhirat kita. Sedangkan kita sendiri tidak mengetahui yang terbaik dan yang jelek untuk kita. (Tafsir Az-Zahrawain, hlm. 348-349)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجِبْتُ لِلْمُؤْمِنِ، إِنَّ اللهَ لاَ يَقْضِي لِلْمُؤْمِنِ قَضَاءً إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ
“Aku begitu takjub pada seorang mukmin. Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya.” (HR. Ahmad, 3:117. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Semua komposisi pemberian Allah kepada kita baik berupa usia, harta, orang tua, istri atau suami, anak, ilmu, jabatan, kawan, dll adalah cukup. Cukup itu berarti bisa menjadikan kita selamat dunia akhirat. Usia yang Allah berikan baik 1, 5, 10, 20, 30, 50 atau 100 tahun pun adalah waktu yang cukup untuk meraih surga. Tentu yang mati sebelum baligh alias belum mukalaf kan tidak dihisab. Harta berapapun cukup karena kita hanya akan dihisab sesuai dengan apa yang Allah berikan dan apa yang kita amalkan.
Jangan sekali kali kita merasa atau menganggap bahwa apa yang Allah berikan itu tak cukup atau tak cocok untuk keselamatan kita. Persoalannya, kembali kepada kita apakah mau beriman dan beramal sholih atau tidak. Itulah penentu selamat tidaknya kita.
Jadi, apapun urusan dunia yang Allah tidak berikan kepada kita pasti kita tidak membutuhkan nya. Tidak membutuhkan untuk mencapai tujuan hidup kita. Yakni ridho Allah SWT. So, maju terus pantang mundur apapun yang terjadi. []
Oleh: Ustaz Ir. Abu Zaid
Konsultan Keluarga Muslim
Konsultan Keluarga Muslim
Rubrik
Nafsiyah