Merdeka itu artinya kita bebas dari penjajahan. Bebas dari diperhamba oleh sesama manusia. Karena kita hakikatnya hanya hamba Allah, bukan hamba manusia, harta, wanita dan dunia
Ketika kita hanya menjadi hamba Allah, maka kita pun hanya mentaati titah-Nya. Perintah dan larangan-Nya pun kita tegakkan dengan sempurna
Semua itu termaktub di dalam syariat-Nya. Karena itu, kita pun terikat dan taat menjalankannya. Ketaatan dan keterikatan kita kepada syariat-Nya itulah yang menjadikan merdeka
Karena itu artinya tidak ada siapapun yang bisa mendikte kita, menguasai kita, bahkan menindas dan menjajah kita. Merampas kekayaan alam kita, menguasai tanah-tanah kita, dan memiskinkan kita
Dengan kata lain, ketika kita menjadi orang shalih, orang yang hanya taat dan terikat dengan syariat-Nya, maka kita pasti akan memimpin dunia, menguasai bumi ini. Saat itulah, kita akan menjadi Khalifah Allah di muka bumi
Itulah, mengapa Khilafah hanya dijanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih, serta tidak menyekutukan Allah dengan yang lain (Q.S. An-Nur: 55)
Sebaliknya, jika kita menolak, menjauhi dan bahkan mengkriminalisasi syariat-Nya, maka jangan harap kita akan merdeka. Jangan harap kita akan menjadi penguasa di muka bumi dan menguasai dunia dan seisinya
Itulah mengapa negara penjajah sangat takut kepada umat Islam yang taat pada syariat-Nya. Karena itu artinya penjajahan mereka akan sirna
Mereka dicap radikal, fundamentalis, ekstrimis, bahkan teroris. Karena merekalah yang mengancam penjajahan negara-negara penjajah di dunia Islam
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Dengan tunduk kepada syariat-Nya secara kaffah.
Oleh: K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A.
Fadhilatul Mudir Ma'had Wakaf Syaraful Haramain
Fadhilatul Mudir Ma'had Wakaf Syaraful Haramain
Rubrik
Nasional