Filolog Salman Iskandar mengungkap, landasan utama perjuangan para ulama dalam meraih kemerdekaan Indonesia dari bangsa Kafir Eropa dan Nippon adalah dengan spirit Islam.
“Kalau bukan spirit Islam yang menggerakkan perjuangan mereka, apa lagi coba?” tuturnya kepada Mediaumat.id, Kamis (18/8/2022).
Menurutnya, hal itu tampak sejak Alfonso de Alberquerque dari Portugis mencaplok Malaka pada 1511 dan mengumumkan bahwa penguasaan Portugis atas Malaka itu berdasarkan perintah dari Kaisar Don Sebastio Joao II dengan misi gold, glory, gospel. “Bahkan kurang ajarnya, Alberquerque bilang bahwa penguasaan itu sebagai awal kemusnahan bagi Makkah dan Kairo,” ungkapnya.
Salman mengatakan bahwa Makkah itu pusat sanad ilmu bagi Muslimin dunia, sedangkan Kairo itu adalah pusat pemerintahan kekuasaan Khalifah sebagai pemimpin Muslimin sedunia. “Dari situlah kita mafhum bahwa Sultan Demak, Pati Unus segera mengobarkan jihad mengusir portugis pada 1512. Spirit Islam yang menggerakkan para penguasa Islam, tokoh-tokoh Islam dan para ulamanya berjuang mengusir penjajah, sekaligus merebut kemerdekaan,” terangnya.
“Termasuk saat Syarikat Islam mengadakan kongres nasionalnya di Bandung, pada 17-24 Juni 1916. HOS Tjokroaminoto secara tegas menyatakan bahwa umat Islam menginginkan zelfbestuur atau kehendak berpemerintahan sendiri (merdeka) berdasarkan Islam. Itulah spirit perjuangan, Islamlah yang mendorong bumi putra Muslim Indonesia untuk merebut kemerdekaannya,” tegasnya.
Salman menilai, peran ulama dan tokoh-tokoh Islam dalam perjuangan kemerdekaan sangat banyak. “Karena berkat jasa mereka itulah, bangsa Muslim terbesar di dunia ini lepas dari penjajahan bangsa-bangsa kafir Eropa dan Nippon. Buka saja daftar pahlawan nasional bangsa ini, mayoritasnya itu adalah tokoh-tokoh Islam dan ulama,” jelasnya.
Oleh sebab itu, kata Salman, umat Islam sepatutnya mensyukuri kemerdekaan ini. “Proklamasi memberitahu kita bahwa kemerdekaan itu adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, sebagai hamba Allah Ta’ala maka kita wajib mensyukuri kemerdekaan itu dengan syukur total kepada-Nya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya,” katanya.
Ia juga mengingatkan kewajiban umat Islam untuk menjalankan syariat Allah dalam kehidupan ini. “Hal inilah yang merupakan kemerdekaan hakiki. Kita lepas dari penghambaan kepada manusia dengan menghambakan diri kepada pencipta manusia,” pungkasnya.[]
Sumber: Media Umat | www.mediaumat.id
Rubrik
Nasional