Ditampilkannya konten LGBT dalam film animasi Lightyear (2022) yang merupakan produksi dari Walt Disney, dinilai merupakan agenda bisnis yang dicampur dengan propaganda ideologi.
“Jadi ini bisnis bercampur propaganda ideologi. Meraup cuan sekaligus kemenangan ideologi,” ujar Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada Mediaumat.id, Rabu (15/6/2022).
Menurut Iwan, propaganda LGBT itu sudah jadi bagian gerakan internasional. Hal itu dilakukan oleh lembaga-lembaga dunia seperti PBB, ICPD. Lalu disokong oleh berbagai kalangan industriawan seperti Nike, Starbucks, Google, terutama industri perfilman dunia seperti di Hollywood.
Iwan memandang, propaganda lewat film jelas penting, sebab bisa menembus lintas negara, usia dan agama. Terutama mengampanyekan ke tengah keluarga.
Terakhir Iwan mengingatkan, negeri-negeri Muslim harus tegas menolak film seperti ini. Sebab walaupun disensor, tapi konten-konten itu bisa saja muncul dalam bentuk simbol, dialog dan sebagainya.
“Propaganda LGBT tidak cukup dilawan hanya dengan sensor atau penolakan filmnya, tapi umat harus punya kekuatan pelindung untuk menjaga peradaban dan moral. Tanpa itu, berat,” pungkasnya.
Rubrik
Internasional