Ramadhan Usai, Sudahkah Kita Raih Kemenangan?


Bulan Ramadhan hampir di penghujung. Saatnya berintrospeksi, sudahkah kita berhasil meraih derajat taqwa; menggapai kemenangan? Ataukah Ramadhan telah berlalu begitu saja? Sebelum Ramadhan benar-benar meninggalkan kita, ada beberapa catatan terkait bulan penuh berkah ini, yang mungkin bisa menjadi pengingat sebelum kita menemuinya lagi tahun depan, Insya Allah.

Di bulan Ramadhan terdapat beberapa peristiwa penting diantaranya perang Badar, pembebasan Makkah, Lailatul Qadar, dan Nuzulul Qur’an. Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan 2H merupakan pertempuran I dalam sejarah Islam, di mana kaum Muslim yang berjumlah 313 orang melawan kaum Quraisy sebanyak 1000 orang.

Kaum Muslim dipimpin oleh Rasulullah SAW yang juga bertindak sebagai kepala negara Islam pada waktu itu. Futuh Makkah pada 10 Ramadhan 8H merupakan kemenangan besar dan hal yang menentukan untuk menumpas serta menghancurkan eksistensi paganisme di seluruh jazirah Arab. Kaum Muslim berhasil membebaskan Makkah tanpa perlawanan yang berarti.

Dari dua peristiwa ini, nampak bahwa Rasul dan Kaum Muslim pada bulan Ramadhan tidak hanya melakukan ibadah spiritual semata seperti puasa, sholat tarawih, maupun sedekah; tapi juga melakukan perjuangan politik. Di peristiwa Lailatul Qadar, jika beribadah di malam ini maka pahala yang didapat lebih baik dari ibadah seribu bulan.

Peristiwa penting lainnya di bulan Ramadhan yakni diturunkannya Al-Qur’an, sebuah kitab suci yang menjadi pedoman hidup umat Islam. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, semestinya umat manusia tidak mengalami berbagai penderitaan seperti saat ini.

Lantas, mengapa beragam permasalahan umat terus terjadi seakan tiada solusi? Hal ini tidak lain adalah karena penerapan sistem kapitalis sekuler; atau akibat tidak diterapkannya aturan Islam kaffah. Bagaimana mewujudkan sistem Islam tersebut? Caranya adalah dengan berdakwah sesuai metode Rasulullah SAW.

Rasul menghabiskan waktu selama 13 tahun berdakwah di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Fase Makkah merupakan tahap pembinaan dan pengkaderan, serta berinteraksi dengan masyarakat. Fase Madinah adalah tahap penyerahterimaan kekuasaan dan pelaksanaan aturan Islam.

Dalam berinteraksi dengan masyarakat, Rasul dan para sahabat melakukan pergolakan pemikiran dan perjuangan politik, melawan ide-ide sesat/kufur dan mengungkap makar musuh-musuh Islam. Rasul dan para sahabat terus berdakwah meski berbagai cobaan dan hambatan menghadang.

Hingga akhirnya pertolongan Allah datang, melalui penduduk Madinah yang memberikan bai’atnya kepada Rasulullah. Berdirilah negara Islam pertama di Madinah dengan Rasul sebagai kepala negaranya.

Dengan penerapan aturan Islam kaffah dalam bingkai negara, Islam mencapai kegemilangan. Berbagai penemuan dalam bidang ilmu dan teknologi berhasil dilakukan oleh kaum Muslim. Rakyat pun hidup mulia dan sejahtera. Berbanding terbalik dengan kondisi kaum Muslim saat ini, yang hidup terjajah, terpinggirkan, terlunta-lunta. Maka penting untuk bersegera menerapkan Islam kaffah dalam bingkai daulah (negara), dengan berjuang melakukan perubahan sistem sesuai metode Rasulullah SAW.

Ramadhan, adalah momen untuk mendekatkan diri kepada Allah, di mana taqarrub ilallah terbesar adalah memperjuangkan tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah, karena hanya dengan itu pelaksanaan syariat Islam kaffah bisa terwujud. Dan hanya dengan itu kemenangan hakiki kaum Muslim dapat teraih, sehingga tidak ada lagi penindasan dan penjajahan terhadap umat Islam seperti yang terjadi saat ini.
 
Wallahu a’lam bishshawaab.


Oleh: Noor Hidayah
Pemerhati Politik


Sumber : https://www.tintasiyasi.com/2022/05/ramadhan-usai-sudahkah-kita-raih.html
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال