Hikmah Ramadan, Muballigh Sultra: Momen Terapkan Islam Secara Kaffah


Bulan suci Ramadan 1443 H kembali hadir di tengah-tengah kaum Muslim di seluruh dunia.

Dengan berbagai keberkahan, kemuliaan, keistimewaan dan keutamaanya serta kebaikan yang ada di dalamnya, wajar jika bulan suci ini merupakan salah satu bulan yang paling dirindukan kehadirannya oleh kaum Muslim.

Muballigh Sulawesi Tenggara (Sultra), Ustaz Yuslan Abu Fikri mengungkapkan, di tengah kegembiraan dan suka cita menyambut Ramadan, umat perlu ada tekad yang kuat dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menjalankan berbagai ibadah dan amal saleh terbaik di bulan mulia ini dengan sebaik-baiknya.

Sehingga, kata dia, bukan hanya ibadah puasa yang terhindar dari kesia-siaan tapi juga akan memperoleh berbagai keutamaan dari bulan penuh berkah ini termasuk memperoleh hikmah, hasil dan tujuan dari disyariatkannya ibadah puasa ini yang yakni menjadi insan yang bertakwa kepada Allah SWT. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an di QS al-Baqarah [2]: ayat 183.

Ia menambahkan, pencapaian takwa yang menjadi esensi dari ibadah puasa yang dijalankan inilah yang harusnya menjadi visi dan misi dalam kehidupan seorang Muslim, karena ketakwaan adalah jaminan yang ditetapkan Allah SWT untuk mencapai derajat yang paling mulia di sisi Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam Firman-Nya; Sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa (QS al-Hujurat [49]: 13).

“Karena itulah penting kita kembali memahami hakikat takwa serta bagaimana kita menerapkan nilai-nilai ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya, Minggu (3/4/2022).

Lebih lanjut, Ustaz Yuslan mengatakan, ketakwaan secara kaffah mencakup ketakwaan baik secara individu sebagai seorang Muslim maupun secara kolektif dalam kehidupan kaum Muslim seluruhnya.

Di mana, kata dia, ketakwaan bagi seorang individu Muslim adalah ketika ia menjadikan hukum-hukum dan syariat Allah dan Rasul-Nya, menjadikan perintah dan larangan Allah dan Rasul-Nya sebagai timbangan dalam setiap omongan/pendapat, sikap dan perilakunya.

Kehati-hatian dalam berkata dan berperilaku, agar selalu tunduk w12pada syariat Islam serta terhindar dari jerat kemaksiatan, kezaliman dan kekufuran, itulah yang disebut sebagai takwa yang hakiki dalam konteks individu Muslim.

Sementara ketakwaan secara kolektif, tambah dia, dalam kehidupan kaum Muslim adalah tatkala kaum Muslim menerapkan seluruh hukum-hukum dan syariat Allah dan Rasul-Nya, menjadikan seluruh syariat Islam diterapkan secara total atau kaffah, tunduk dan terikat dengan syariat Islam secara totalitas dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

“Inilah perwujudan dari ketakwaan hakiki dalam kehidupan politik kaum Muslim, yang dengannya kerahmatan Islam sebagai sebuah agama dan sistem kehidupan benar-benar dirasakan seluruh umat manusia,” ujarnya.

Olehnya, ia mengatakan, bulan suci Ramadan hendaknya menjadi momentum yang tepat untuk kaum Muslim bersungguh-sungguh berjuang bagi tegaknya peradaban Islam kaffah dalam naungan ajaran Islam yang haq dan tinggi lagi mulia yakni khilafah Islam, sebagai penerap syariah kaffah, pemersatu umat Islam seluruh dunia dan pengemban bagi dakwah Islam keseluruh penjuru alam, sehingga Ramadan akan semakin berkah dengan syariah Kaffah.

Saat ini, ia menilai, ketika kehidupan umat manusia dibelenggu oleh penerapan sistem kehidupan yang berbasis pada kapitalisme sekuler liberal tidak ada sama sekali keberkahan, yang ada hanyalah penderitaan, kesulitan dan kesengsaraan.

Oleh karena itu, ia berharap agar bulan Ramadan tahun ini Allah SWT kembali menerima amal ibadah puasa kita, dan Ramadan ini betul-betul menjadi madrasah yang menghasilkan umat Islam yang semakin bertakwa dan semakin memiliki kesadaran penuh.

“Juga menyatukan visi dan tekad perjuangan bersama-sama untuk hijrah menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah, yang di dalamnya diterapkannya syariat Islam secara kaffah,” pungkasnya.


Sumber : https://sultraku.com/oase/hikmah-ramadan-muballigh-sultra-momen-terapkan-islam-secara-kaffah/
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال