Virus Islamfobia Semakin Merebak di Mana-Mana

Virus Islamfobia Semakin Merebak di Mana-Mana

Akhir-akhir ini media sosial dipenuhi dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang remaja perempuan berjilbab yang mendapat intimidasi dari pemuda ekstremis Hindu yang berdemo di depan kampus untuk mendukung pelarangan penggunaan hijab di dalam kampus bagi Muslimah.

Dalam sebuah video yang menjadi viral, mahasiswi berusia 19 tahun itu terlihat memasuki kampusnya saat segerombolan pria mendekatinya. Mengenakan selendang safron - warna yang diasosiasikan dengan kelompok nasionalis Hindu dan agama Hindu pria-pria tersebut mulai meneriakkan "Jai Shri Ram" atau "salam Tuhan Ram". Saat mereka terus mengolok-oloknya, Muskaan Khan, yang mengenakan jilbab, tetap berdiri dan bertahan di tempatnya berteriak "Allahu Akbar" (Tuhan Maha Besar) sebagai balasannya (09/2/22).

Dan masih ada banyak kasus penolakan jilbab di negara India yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu. Penolakan terhadap ajaran Islam hari ini seakan semakin mewabah, terlebih jika Islam berada di antara mayoritas agama lain. Penindasan, kekerasan bahkan penganiayaan sudah sering menimpa umat muslim minoritas di sana.

Begitupun dengan larangan hijab saat ini, adalah bagian dari bukti kekejaman rezim penguasa India terhadap umat Muslim.
Rezim penguasa dari partai radikal Hindu semakin banyak mengeluarkan kebijakan anti Islam dan tentunya ini semakin menggencarkan ide Islamofobia. Adapun Islamofobia sendiri dimaknai sebagai sinisme, prasangka buruk, salah paham, ketidaksukaan, dan kebencian terhadap Islam dan umat Islam.

Islamofobia sesungguhnya memiliki akar sejarah yang panjang. Ia tidak dapat dipisahkan dari sejarah perseteruan antara Islam dan Nasrani. Titik kulminasinya pada peristiwa Perang Salib yang berlangsung lebih dari dua abad. Islamofobia sesungguhnya adalah merupakan bentuk dari Perang Salib di era modern saat ini.

Di tingkat global, penguatan Islamofobia terjadi pasca peristiwa 9/11. Sejak saat itu ada seruan Amerika Serikat untuk melakukan perang melawan terorisme secara global. Sejak saat itu, umat Islam distereotip sebagai kelompok teroris. Islam pun dicitrakan sebagai agama yang mengajarkan terorisme.


Umat Islam Tidak Boleh Diam

Melihat kemungkaran yang terjadi, umat Islam tidak boleh diam begitu saja. Islam jelas mengajari umatnya untuk selalu melakukan amal ma'ruf nahi mungkar dalam kondisi apapun. Termasuk dalam melawan bentuk kezaliman yang diarahkan kepada umat Islam maupun ajarannya. Seperti sabdanya Rasulullah SAW:

"Siapa saja diantara kalian yang melihat kemungkaran, hendaknya ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu, dengan hatinya. Itulah selemah-lemahnya iman." (HR.Muslim).

Menentang setiap kebijakan zalim penguasa merupakan salah satu aktifitas amar ma'ruf nahi mungkar yang pahalanya sangat besar.


Menanamkan Pemahaman Islam Kaffah kepada Umat

Menyadarkan umat tentang pentingnya Islam kaffah harusnya menjadi visi misi kita saat ini. Memberi pemahaman kepada mereka bahwa Islam tidak hanya mengatur aspek ritual dan spiritual semata, tapi Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia termasuk di dalamnya sistem pemerintah, uqubat (sanksi hukum), interaksi laki-laki dan perempuan, pendidikan, kesehatan, dan aspek lainnya.

Dengan memahami kesempurnaan dan menyeluruhnya Islam, umat tidak akan terjebak hanya mengamalkan sebagian ajaran Islam. Ia akan mengamalkan seluruh ajaran Islam, termasuk menjadikan Islam sebagai panduan hidup pun dalam merumuskan berbagai kebijakan dan kemaslahatan untuk seluruh umat. Dengan penerapan Islam secara kaffah tidak akan dibiarkan lagi berbagai bentuk serangan terhadap Islam, khalifah sebagai pemimpin umat Islam akan menindak tegas orang-orang yang melakukan serangan terhadap Islam. Dengan adanya khalifah, umat Islam, ajaran Islam, maupun agamanya akan selalu terjaga marwah dan kewibawaannya. []


Oleh: Nanis Nursyifa
Sahabat TintaSiyasi
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال