Direktur Siyasah Institute Iwan Januar mempertanyakan ke mana wakil presiden yang penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) ketika terjadi praktik klenik bermuatan syirik dalam acara MotoGP di Sirkuit Mandalika.
“Ke mana saja para pejabat kementerian agama yang notabene Muslim dan lulusan pesantren dan kampus Islam? Ke mana juga wapres yang penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan seorang tokoh agama? Harusnya mereka mencegah dan merasa malu dengan praktik seperti ini,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Selasa (22/3/2022).
Menurutnya, dalam pandangan akidah Islam aktivitas tersebut merupakan dosa besar dan mengerikan karena mengundang bencana. “Dalam Al-Qur’an sudah jelas berkali-kali Allah timpakan bala wal waba pada kaum yang mempersekutukan Allah,” jelasnya.
Bagi umat Islam yang paham agama, Iwan menilai praktik klenik tersebut makin meyakinkan kalau presiden dan para pembantunya memang tidak bisa dipercaya dalam soal keislaman.
“Tapi untuk orang awam apalagi yang masih percaya klenik dan takhayul beginian makin membuat mereka senang,” ungkapnya.
Padahal pemerintah sudah gembar-gembor industri 4.0, sudah canangkan bukit algoritma yang katanya canggih. “Ujungnya klenik juga,” pungkasnya.[]
Rubrik
Nasional