1. Berbakti pada orang tua. Allah Ta'ala berfirman tentang perkataan Nabi Isa 'alaihissalam,
(وَبَرَّۢا بِوَٰلِدَتِي وَلَمۡ يَجۡعَلۡنِي جَبَّارٗا شَقِيّٗا)
Yang artinya "Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". (QS. Maryam: 32)
2. Doa. Allah Ta'ala berfirman tentang perkataan Nabi Zakaria 'alaihissalam,
( وَلَمۡ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيّٗا)
Dan firman Allah tentang perkataan Nabi Ibrahim 'alaihissalam,
(وَأَدۡعُواْ رَبِّي عَسَىٰٓ أَلَّآ أَكُونَ بِدُعَآءِ رَبِّي شَقِيّٗا)
Yang artinya "Dan aku berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa" (QS. Maryam: 48)
3. Al-Qur'an. Allah Ta'la berfirman
(طه * مَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡآنَ لِتَشۡقَىٰٓ)
Yang artinya " Ṭā Hā * Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah" (QS. Thaha: 1-2)
Jadi agar kita terhindar dari kecelakaan/kekecewaan/kesusahan dalam hidup adalah dengan senantiasa berbuat baik pada orang tua, tak pernah lelah memanjatkan doa, dan menjadi pengemban Al-Quran. Mengemban al-Quran, maknanya adalah memahami, mengamalkan, menegakkannya dalam kehidupan, dan mendakwahkannya. []
Oleh: Ajengan Yuana Ryan Tresna
(Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung)